Iklan

.

Jumat, 07 November 2014

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Membuka Resmi Pertempuan Sastrawan Nusantara Melayu

Laporan Dasril Ahmad:
WALIKOTA Padang H. Mahyeldi Ansharulah membuka resmi "Pertemuan Sastrawan Nusantara Melayu 2014" di Palanta Kediaman Walikota Padang, Kamis, 30 Oktober 2014 malam. Acara juga diisi dengan pembacaan puisi oleh penyair Rusli Marzuki Saria, membacakan 3 puisi karyanya, di antaranya "Padang Kotaku". Pertemuan Sastrawan Nusantara Melayu 2014 dengan tema "Karya Sastra dan Relevansinya dengan Kehidupan Bangsa Melayu Serumpun Masa Kini", dilaksanakan di Hayam Wuruk Hotel, 30 Oktober s.d 1 Nopember 2014, diikuti oleh para sastrawan dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand.

SESI III Pertemuan Sastrawan Nusantara Melayu

KIRI: Darman Moenir, Yulizal Yunus, Ragdi F Daye
DISKUSI sesi III Pertemuan Sastrawan Nusantara Melayu 2014 di Hayam Wuruk Hotel, Padang, Jumat (31/10/2014) membahas masalah "Aktual Kelembagaan, Penghargaan Karya, Pelaksanaan dan Pendanaan Event Pertemuan Sastrawan Nusantara Melayu ke Depan", dengan pembicara sastrawan Darman Moenir (kiri), kritikus dan akademisi sastra Yulizal Yunus(tengah), dan moderator Ragdi F. Daye (kanan).
Selain menyambut baik sinyal positif dari walikota Padang H. Mahyeldi yang mendukung agar lembaga Dewan Kesenian Padang dihidupkan kembali (setelah lama dan sampai kini tidak aktif), Darman Moenir juga menegaskan bahwa yang paling penting dari seorang sastrawan adalah karyanya, dan karya itu haruslah yang memberi 'kebaruan', dalam pengertian berkualitas, bukan epigon dari karya-karya (novel) sebelumnya.

DISKUSI Sesi I "Pertemuan Sastrawan Nusantara Melayu 2014"

DISKUSI sesi I "Pertemuan Sastrawan Nusantara Melayu 2014" di Hayam Wuruk Hotel, Padang, Jumat (31/10/2014) menampilkan pembicara sastrawan Darman Moenir (kiri) menyajikan makalah "Sastra dan Pariwisata?" dan makalah "Dari Pasai sampai Hamzah Fansuri: Catatan Sejarah Sastra Melayu di Aceh" disampaikan oleh Mohd. Harun al Rasyid (kanan) dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Sesi ini dipandu oleh moderator Abdullah Khusairi (tengah).

SNM Berhasil Susun Wadah Berhimpunnya para Sastrawan

Singgalang hal B-17,November, 3, 2014 SNM - Sastrawan Nusantara Melayu Berhasil Susun Wadah Berhimpunya Para Sastrawan dalam Pertemuan Sastrawan Nusantara Melayu di HW Hotel Padang, 30 okt - 1 Nov 2014.

Jumat, 31 Oktober 2014

Hujan dan Palanta Walikota

***
"Hujan, di hotel hujan lebat sekali," ujar Mas Ranu, sopir yang menjemput antar kami dari/ke hotel Hayam Wuruk-Palanta Walikota. Baju sudah hampir basah kusup, hanya dalam sekejap. Kota Padang memang seperti dipenuhi berkah tanpa henti dengan hujan akhir-akhir ini.

Kamis, 30 Oktober 2014 memang hari yang cerah untuk ukuran pagi sampai siang tadi. Sorenya langit sendu, malam harinya awan meneteskan air mata. Kalau boleh dikatakan air mata kebahagian. Ini sekelumit kisah yang dimulai dengan alur cerita bolak balik.

Saat, cerita ini dituliskan, malam sudah menunjukkan 03.07 AM. Malam di mana hujan sudah berhenti. Tinggal bunyi kipas angin di kamar.

***
Katakan kepada hujan, bahwa hari ini kisah TSNM dimulai di tengah hujan di Palanta Walikota. Tamu-tamu tidak kurang dari 50 orang. Mereka para undangan yang datang dari berbagai kota di Indonesia, ada juga tamu yang datang dari Maroko sekaligus sebagai pembicara.

Katakan kepada hujan hari ini Rusli Marzuki Sari membacakan puisi. "Padang" di antara kata yang tersirat dalam puisinya. Rusli Marzuki Saria lelaki 79 tahun yang akrab dipanggil Papa ini membacakan dua puisi dari buku one by one.

Pembukaan TSNM dibuka langsung oleh Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah. "Acara ini ke depan perlu dilaksanakan lebih terencana," ujar Mahyeldi. Dia juga menyampaikan wacana bahwa Kota Padang juga telah menganggarkan danauntuk pembangunan sebuah masjid di tepi laut, guna menunjang pembangunan wisata yang religius dan terencana.

"Di sana tidak hanya berfungsi sebagai masjid, tetapi juga menjadi objek wisata. Mereka juga bisa berlama-lama menikmati wisata," ujar Mahyeldi. Karena ada masjid yang dekat untuk tempat salat. Mahyeldi juga mencanangkan wisata tanpa sampah.

***

Ini cerita. Ya ini cerita, bahkan sekelumit cerita tentang hari dari panitia. Kota Padang dalam hujan, kota Padang dalam puisi, Kota Padang dalam kata-kata para Sastrawan yang berkumpul dalam acara Temu Sastrawan Nusantara Melayu yang dikomandoi oleh dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang.*** 
Guru Tulis





Followers